Jakarta - Kabar duka itu begitu mengagetkan insan musik dunia. Chester Bennington, vokalis Linkin Park ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di kediamannya di Palos Verdes pada Kamis, 20 Juli 2017 waktu setempat. Warta itu cukup mengagetkan lantaran sehari sebelumnya, dia baru saja kembali dari Arizona, berlibur bersama istrinya, Talinda Ann Bentley. Saat Chester kembali ke Los Angeles, Talinda memilih tetap di Arizona. Muncul dugaan bahwa Chester bunuh diri karena depresi. Dalam sebuah wawancara dengan media usai merilis album 'One More Light' Mei lalu, ia menyebut album ini berhasil membantunya keluar dari 'saat-saat gelap'. Chester mengaku proses pembuatan album tersebut membantunya terus berjuang menghadapi gangguan kejiwaan yang dialaminya. Proses tersebut juga membantunya fokus soal hal yang terpenting dalam hidupnya."Aku sampai pada titik hidupku saat aku merasa, 'Aku bisa saja menyerah dan mati saja atau berjuang untuk apa yang kuinginkan.' Dan aku memilih untuk terus berjuang. Aku ingin punya hubungan yang baik. Aku ingin mencintai orang-orang di hidupku. Aku ingin menikmati pekerjaanku. Aku ingin menikmati saat-saat menjadi ayah, dan punya teman, dan hanya bangun di pagi hari saja. Karena itulah arti perjuangan bagiku," kata Chester. Akibat depresi Chester Bennington kecanduan obat-obatan dia depresi? Jill Harkavy-Friedman dari American Foundation for Suicide Prevention mengatakan menjadi selebriti kadang tampak menyenangkan. Mereka terkenal, punya banyak uang dan sepertinya bisa membeli barang mewah apapun. Namun nyatanya, mereka mungkin saja memiliki masalah dan memendamnya hingga menjadi depresi dan ingin bunuh diri. "Seringnya selebriti yang hidup mewah dianggap tidak punya masalah kejiwaan seperti depresi atau cemas. Padahal masalah mental bisa memengaruhi siapa saja tanpa memandang kekayaan. Bisa saja selebriti hidup mewah tapi mereka depresi hingga kecanduan obat-obatan atau alkohol," tutur Friedman seperti dikutip dari Newsweek. Dalam sebuah artikel berjudul, 'Why Smartter People are more likely be mentally ill' dalam situs pada 2014, disebutkan bahwa banyak masyarakat menghubungkan kecerdasan, kreatifitas dengan penyakit kejiwaan. Foto Chester Bennington bersama Mike Shinoda Gettyimages Tak kurang 2,5 persen dari populasi penduduk Amerika Serikat terkena gangguan bipolar. Banyak orang-orang hebat terserang penyakit tersebut seperti Vincent Van Gogh, Buzz Aldrin, Emily Dickinson, Ernest Hemingway, dan Jackson Pollock. Chester Bennington adalah salah satu dari orang tenar yang berprestasi. Semasa hidupnya, bersama bandnya Linkin Park, dia menghasilkan banyak karya gemilang. Berdiri pada 1996, band ini pernah 2 kali meraih Grammy Awards. Pada 2002, mereka menang di kategori Best Hard Rock Performance untuk 'Crawling'. Linkin Park juga memenangkan Best Rap/Sung Collaboration untuk 'Numb / Encore'. Sayang Chester harus berjuang melawan kecanduan obat-obatan terlarang. Dikutip dari NME, vokalis kelahiran Phoenix, Arizona, pada 20 Maret 1976 itu mengkonsumsi alkohal dan obat-obatan terlarang akibat trauma masa kecil. Pada usia 7-13 tahun, dia menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual dari lelaki yang lebih tua. Di sekolah, dia jadi korban bullying. Sejak itulah Chester mulai mengenal opium, amphetamine dan kokain untuk pelarian. Pengalaman traumatis masa kecil, tulis akan mempengaruhi sensitivitas emosional ketika dewasa. Secara intelektual mereka lebih unggul tapi secara sosial mereka terbelakang. Chester adalah salah satu dari orang cerdas yang harus mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Belum terkonfirmasi bahwa dia mengakhiri hidupnya dengan cara tragis akibat tak bahagia. Namun Ernest Hemingway pernah menulis dalam bukunya yang berjudul 'The Garden of Eden', "Kebahagiaan pada orang cerdas adalah hal paling langka yang saya tahu." erd/kmb
Terjemahanfrasa CHESTER CONWAY dari bahasa inggris ke bahasa indonesia dan contoh penggunaan "CHESTER CONWAY" dalam kalimat dengan terjemahannya: Chester Conway .
Jakarta Lengkingan Chester Bennington saat menyanyikan lagu-lagu Linkin Park, kini hanya bisa didengarkan lewat rekaman saja. Vokalis berusia 41 tahun ini, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada Kamis 20/7/2017 malam waktu setempat dengan cara bunuh diri. Jelas saja hal ini menggemparkan publik. Ucapan belasungkawa untuk pelantun "In The End" ini menjadi Trending Topic di Twitter. Tak hanya itu, banyak warganet yang berbicara mengenai depresi yang dialami oleh Chester Bennington. Chester Bennington Meninggal, Giring Nidji Kehilangan Role Model Chester Bennington Meninggal, Raisa Hingga Kevin Julio Berduka Trauma Masa Kecil Penyebab Kematian Chester Bennington? Sepanjang hidupnya, Chester Bennington memang mengalami sejumlah kejadian pahit yang menyedihkan. Tak hanya saat ia sudah tenar sebagai vokalis Linkin Park, namun juga ketika ia masih kanak-kanak. Sebagian penggemar lantas berasumsi bahwa kejadian-kejadian pahit ini memiliki dampak langsung atas kesehatan mental Chester Bennington. Apa saja kejadian menyedihkan tersebut? Perceraian Orangtua Chester Bennington mengakui bahwa masa kecilnya adalah saat-saat yang pahit untuknya. Orangtuanya bercerai saat Chester berusia 11 tahun, dan sejak itu ia diasuh oleh ayahnya, seorang penyidik kepolisian yang terlalu sibuk bekerja. Sementara itu, saudara-saudarinya yang lain juga tidak pernah ada di rumah. Dalam wawancara dengan majalah Kerrang pada 2008 silam, ia mengakui bahwa saat itu ia merasa diabaikan oleh keluarganya. "Saat itu adalah masa-masa yang sulit. Aku membenci semua anggota keluargaku. Aku merasa diabaikan oleh ibuku. Kondisi mental ayahku kurang stabil saat itu. Dan tak ada orang yang bisa kuajak bicara saat itu—setidaknya itu yang kurasakan dalam pikiran masa kecilku," tutur Chester Bennington kala Kekerasan SeksualDalam wawancara dengan Kerrang pula, Chester Bennington mengakui satu peristiwa kelam dalam hidupnya, yakni saat ia mengalami kekerasan seksual. "Aku mulai dilecehkan sejak usia tujuh atau delapan tahun," kata Chester Bennington. Ia mengatakan pelakunya adalah seorang teman yang berusia beberapa tahun lebih tua darinya. "Awalnya mulai dari sentuhan, rasa ingin tahu 'ini apa ya', hingga kekerasan yang menyeluruh, benar-benar gila. Aku dipukuli dan dipaksa melakukan hal yang tak ingin kulakukan. Ini menghancurkan rasa percaya diriku," kata dia. Chester Bennington mengatakan kala itu ia tak ingin menceritakan hal ini pada siapa pun, termasuk pada ayahnya yang merupakan seorang petugas kepolisian. "Seperti kebanyakan orang, aku terlalu takut untuk mengatakan segalanya. Aku saat itu tak mau orang berpikir aku gay, atau sedang berbohong. Ini adalah pengalaman yang sangat mengerikan," kata Chester. Chester Bennington menambahkan bahwa kekerasan seksual yang ia alami berlanjut hingga ia berusia 13 tahun. Ia juga tak pernah mengungkap identitas pelaku kekerasan seksual ke NarkobaPerceraian orangtua dan kekerasan seksual yang dihadapinya, membuat Chester Bennington melakukan jalan pintas. Ia mulai mengonsumsi alkohol dan narkoba di usia yang sangat muda. Meski sempat dicegah oleh sang ibu, kebiasaan ini ternyata berlanjut hingga ia dewasa dan bergabung dengan Linkin Park. Dalam sebuah wawancara yang dikutip oleh The Sun, Chester menceritakan berapa banyak obat-obatan terlarang yang masuk ke tubuhnya. "Aku pernah mengonsumsi 11 porsi acid LSD per hari. Saking banyaknya, aku kaget masih bisa bicara! Aku mengisap banyak sekali kokain, memakai meth, dan duduk begitu saja di sudut ruangan dengan pikiran yang menggila. Lalu untuk menenangkan diriku, aku akan merokok opium," kata dia kala itu. Karena terlalu banyak mengonsumsi narkoba, berat badan Chester sempat tersisa hanya sekitar 50 kilogram saja. Bahkan ibunya mengatakan ia seperti baru keluar dari kamp penyiksaan Nazi, Auschwitz. "Lalu aku menggunakan ganja untuk melepaskan diri dari narkoba. Setiap kali sedang sakau, aku langsung mengisap ganja." Tahun 2006, Chester mengatakan bahwa ia berada di dua pilihan, antara berhenti mengonsumsi barang-barang berbahaya itu atau mati. Rekan-rekannya di Linkin Park yang khawatir pun mendampinginya dalam konseling. Mike Shinoda dkk membuka mata Chester mengenai perilakunya ini. "Aku tak menyadari bahwa aku menjadi mimpi buruk bagi mereka. Aku sadar aku punya masalah dalam minum-minum dan narkoba. Ini adalah masalah pribadiku, tapi aku baru menyadari bahwa hal ini begitu mempengaruhi orang-orang di sekelilingku," 2011, ia akhirnya menyatakan diri bersih dari narkoba dan alkohol. "Aku tak mau menjadi orang seperti itu lagi," Chester Bennington mengalami depresi, kian nampak dalam beberapa tahun terakhir. Dalam sebuah wawancara di tahun 2015 yang dikutip People, misalnya, Chester menceritakan kondisi mentalnya yang terbilang kelam. "Aku benar-benar membenci hidupku dan aku merasa seperti 'aku tak ingin punya perasaan, aku ingin menjadi sosiopat. Aku tak mau apa pun. Aku tak mau peduli dengan apa yang orang rasakan. Aku ingin tak merasakan apa-apa'," kata Chester kala itu. Perannya sebagai penulis lirik di Linkin Park, membuat Chester kerap menuangkan perasaannya ini ke dalam lagu-lagunya. Salah satunnya dalam lagu "Heavy" yang dirilis di album terbaru Linkin Park, One More Light. "Saat aku membuka lagu ini dengan kalimat 'Aku tak suka dengan pikiranku saat ini', itu benar-benar nyata," kata dia. Chester mengatakan bahwa pikirannya menjadi tempat yang berbahaya baginya. Karena itu ia selalu berusaha untuk menjaga kewarasan pikirannya dengan terus membuka diri. "Bila hal ini dilakukan, maka pikiranku akan menjadi lingkungan yang menyenangkan. Namun hal ini bisa berubah menjadi sangat buruk dalam waktu singkat," kata Chester Chris CornellKematian Chris Cornell pada Mei lalu menjadi pukulan berat untuk Chester Bennington. Pasalnya, kedua vokalis ini memiliki hubungan yang sangat erat. Salah satu buktinya, adalah ia menjadi ayah baptis untuk anak lelaki Chris Cornell, Christopher. Dalam pemakaman Chris Cornell, ia juga menyanyikan lagu "Hallelujah". Bahkan peristiwa bunuh dirinya pun bertepatan dengan ulang tahun ke-53 vokalis Audioslave tersebut. Setelah kematian Chris Cornell, Chester Bennington sempat merilis sebuah surat terbuka di media sosialnya, yang berisi tentang dukacita dan rasa cintanya untuk Chris Cornell. "Anda telah mengilhami saya dalam banyak hal yang tidak akan pernah Anda ketahui. Bakatmu murni dan tak tertandingi. Suara Anda adalah sukacita dan rasa sakit, kemarahan dan pengampunan, cinta dan sakit hati, yang terbungkus menjadi satu. Saya rasa itulah kita semua. Anda membantu saya mengerti itu," tutur Chester Pernah Berniat Bunuh DiriTernyata bukan sekali ini saja Chester Bennington berniat bunuh diri. Dalam sebuah wawancara yang dimuat Digital Spy di tahun 2009, Chester mengatakan ia sempat ingin mengakhiri hidupnya setelah bercerai dengan Samantha Marie Olit di tahun 2005. Mereka bercerai saat karier Chester dan Linkin Park mulai menanjak. "Berpisah dengan istriku itu bagian yang mudah. Yang sulit saat itu adalah kehilangan semua uangku dan harus memulai hidup yang baru dan harus membayar orang yang tak ingin kutemui," kata dia. "Aku ingin membunuh diriku sendiri. Aku bisa saja tak duduk di sini sekarang. Aku bisa saja sudah mati. Ini adalah satu hal yang sangat, sangat mengerikan," kata Chester Bennington saat itu.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
- Wise Words to make you Feel Good. . See more ideas about chester bennington, bennington, chester.
São Paulo - O vocalista do Linkin Park, Chester Bennington, foi encontrado morto em Los Angeles, na Califórnia, há exatos três meses. Segundo a polícia local, ele se matou enforcado em seu quarto, onde os peritos encontraram uma garrafa de bebida alcoólica vazia. Um dia antes, o músico parecia estar bem passava as férias com sua mulher e seus seis filhos, no Arizona, mas decidiu voltar sozinho para casa dizendo que precisava trabalhar. Apesar de não ter deixado nenhuma carta sobre suas reais motivações, já se sabia que Chester havia travado uma luta enorme contra a depressão. Há tempos, ele falava abertamente de cada batalha contra a doença, que, de certa forma, o levou às graças do público, anestesiado por suas composições permeadas de dores, angústias e sofrimento — após sua morte, os fãs agradeceram pela companhia de suas letras durante períodos difíceis da vida. Em sua última entrevista, o cantor compartilhou a turbulenta relação com a depressão e vícios em drogas e álcool que vinha enfrentando nos últimos meses, o período mais turbulento dos seus 41 anos. “Minha vida toda eu só senti um pouco. Eu me vejo pego por esses padrões de comportamento, preso em minha cabeça, dizendo sempre que aqui é um bairro ruim. Eu não deveria poder andar sozinho”, declarou. Ainda na mesma entrevista, Chester revelou que sofreu abuso sexual na infância, por um homem mais velho. Dos 13 aos 16 anos o vocalista do Linkin Park bebia e usava LSD, mas logo passou para a cocaína e metanfetamina, que usou até os 20 anos, em 1996. Nesse ano, casou com sua primeira esposa. Ficou sóbrio até o divórcio, que aconteceu nove anos depois, em 2005. Em declaração à revista Rolling Stone, no entanto, ele confessou que teve um deslize nos primeiros anos de Linkin Park a banda fez sucesso no começo dos anos 2000. A separação nada amigável o levou mais uma vez ao fundo do poço, de onde parece não ter conseguido mais sair. Nem mesmo o casamento com Talinda Bentley, em 2006, o levantou. A mulher que viveu com o músico até o fim de sua vida enfrentou junto dele diversos episódios de exagero na bebida e nas drogas. This was days b4 my husband took his own thoughts were there,but you'd. Never kmow. fuckdepression — Talinda Bennington TalindaB September 7, 2017 "Dias antes de meu marido tirar sua própria vida. Pensamentos suicidas estavam lá, mas você nunca ia saber", diz Talinda, no tuíte acima, procurando mostrar que a depressão não tem cara e pode esconder-se atrás de um momento como o retratado na foto. Um dos maiores sucessos da banda, "Crawling" procura representar o transtorno que o cantor passava com a doença mental, que, no seu caso, se retroalimentava com a ingestão exagerada de drogas e álcool. Crawling in my skin These wounds, they will not heal Fear is how I fall Confusing what is real Rastejando na minha pele Esses feridas, elas não vão sarar O medo é o que me derruba confundindo o que é verdadeiro tradução livre, em português Para piorar a turbulência, Chester teve de enfrentar duras críticas dos fãs, que acusaram a banda de ter se "vendido para o pop" após o lançamento, em maio deste ano, do disco “One more light”, que atingiu o topo da Billboard 200 ranking que se baseia nas vendas físicas, digitais e streaming dos discos de cada semana nos EUA. Os ataques, somados à morte de seu amigo músico Chris Cornell, dois meses antes, desestruturaram o vocalista do Linkin Park que chegou a dizer durante um programa de rádio que “mataria qualquer um que falasse que eles tinham se vendido e os socaria na boca”. Após esse episódio, o músico pediu desculpas e reconheceu que havia exagerado. A depressão, o peso da fama e as turbulências pessoais sufocaram a voz delicada e feroz de Chester, que parece não ter encontrado uma saída viável para lidar com a angústia — não encontramos nenhuma informação sobre se o cantor tomava anti-depressivos. Sua morte, que foi um choque para o mundo da música, reascendeu a discussão sobre a necessidade de se falar sobre doenças mentais nesse meio. A pesquisadora Sally Gross, da Universidade de Westminster, em Londres, estudou o porquê de os músicos serem três vezes mais propensos à depressão do que outras profissões. Para ela, a relação entre expectativa e realidade é uma das maiores frustrações desses artistas. "Muitos deles estudaram muitos anos para se tornarem bons músicos, mas as condições desse trabalho são precárias e instáveis. Ficar longe de casa por meses ou até mesmo ficar semanas parado aumentam a pressão e a ansiedade desses profissionais", explica a pesquisadora ao site EXAME. Ou seja, as mortes de Chester e Chris Cornell não foram casos isolados no universo da música. Jim Morrison, Janis Joplin, Jimmy Hendrix, Kurt Cobain e Amy Winehouse, por exemplo, faleceram em decorrência das angústias da vida, do combinado entre álcool e drogas e das consequências da fama. Sally Gross lembra que a pressão da mídia e das redes sociais são um fator presente na indústria, causando pressão sobre como os músicos e seus trabalhos são vistos. A morte de Chris Cornell Dois meses antes da morte de Chester, em 18 de maio, seu amigo Chris Cornell, vocalista do Soundgarden e um dos fundadores do movimento grunge, foi encontrado morto em um quarto de hotel, em Detroit, após um show na região. Ele também se matou por enforcamento e sofria de depressão. Seu falecimento abalou o vocalista do Linkin Park que, no velório de Chris, cantou a icônica música "Hallelujah", de Leornard Cohen, e disse estar grato do convite feito por sua família para participar da cerimônia. Ele também fez uma homenagem ao músico no Twitter "Sua voz era de alegria e dor, raiva e perdão, amor e mágoa em uma só. Suponho que sejamos todos assim. Você me ajudou a entender isso". With all of my love chriscornell. — Chester Bennington ChesterBe May 18, 2017 Propositalmente ou não, Chester se matou no dia em que Chris completaria 53 anos.
Chestermulai mengenal opium, amphetamine dan kokain sebagai pelarian. Di sekolah, dia jadi korban bullying. "Aku diganggu seperti boneka kain di sekolah karena bertubuh kurus dan terlihat berbeda," kata Chester dalam sebuah wawancara. ADVERTISEMENT Chester juga menyalurkan perasaannya lewat karya artistik seperti puisi, gambar dan menulis lagu.
Dimitrios Kambouris/Getty Images Modern rock music lost one of its most talented vocalists on July 20, 2017, when Linkin Park's Chester Bennington was found dead at his Palos Verdes, California, home from an apparent suicide. Frequently teaming up on lead vocals with bandmate Mike Shinoda, Bennington powered many of the biggest rock hits of the 2000s, including, but definitely not limited to "Crawling," "In the End," and "Numb." Aside from his work with Linkin Park, the musician also fronted Stone Temple Pilots for a few years after the band fired longtime lead singer Scott Weiland in 2013. Following his two-year stint with STP, Bennington shifted his focus back to Linkin Park as he and his bandmates worked on the album that would become "One More Light." Released on May 19, 2017, "One More Light" was a notable diversion for the band as they eschewed most of their rock, metal, and rap influences and released something that outlets such as NME described as more of a pop album than anything else. NME was also one of the many publications that gave the album harsh reviews, calling the record a "contrived" attempt to keep up with younger, more contemporary indie-pop bands. Little more than two months after "One More Life" arrived, Chester Bennington was dead at just 41 years of age. If you or anyone you know is having suicidal thoughts, please call the National Suicide Prevention Lifeline at 1-800-273-TALK 8255. Bennington's widow said she missed the warning signs Frazer Harrison/Getty Images Chester Bennington had dealt with depression for huge chunks of his life — this was evident in the lyrics of many Linkin Park songs, and as his widow, Talinda Bennington, recalled in an interview with CNN's Anderson Cooper, his frequent feelings of hopelessness and isolation and unexplained changes in behavior had become "part of [their] daily life" as a family. "Sometimes, some signs were there more than others," she continued. "Sometimes, they weren't there at all." Talinda went on to explain that her husband was seemingly "at his best" on the night before his death. "We were on a family vacation, and he decided to go back home to do a television commercial," she added. "This was not a time where we or any of our family suspected this to happen, which is terrifying. ... We thought everything was OK." Looking back on why she felt she missed the warning signs in her husband, Talinda Bennington told Cooper that she "could not relate" to how Chester was processing his depression, given that she had never personally suffered from the condition. She stressed, however, that Chester's death pushed her to educate herself on the reasons why people suffer from depression and how their loved ones can help them through the tough times. "If we can find good coping mechanisms, if we have people we trust that we can talk to, that helps us to make better choices for ourselves," she related. "And my husband didn't have that in a lot of situations." Links to Chris Cornell and his earlier death by suicide Buda Mendes/Getty Images In the days that followed Chester Bennington's death, many fans had noticed that his passing had some links to another iconic vocalist who recently died by suicide — Soundgarden/Temple of the Dog/Audioslave frontman Chris Cornell. As pointed out by The Washington Post, Bennington died on what was supposed to be Cornell's 53rd birthday, almost exactly two months after the grunge legend died following a Soundgarden concert in Detroit. The Wrap also noted that both frontmen used the same method when they took their own lives. Although their bands played different sub-genres of rock music and the two singers were more than a decade apart in age, Bennington and Cornell became fast friends after Cornell, then performing as a solo artist, opened for Linkin Park during their tour of Australia in 2007. Both men would frequently team up on stage while on tour, with Cornell doing guest vocals on Linkin Park's "Crawling" and Bennington duetting with Cornell when the latter would cover Temple of the Dog's anthemic "Hunger Strike." Following Cornell's death in May 2017, Bennington took to social media and shared a moving tribute to his friend, then performed a version of Leonard Cohen's "Hallelujah" at his funeral service. Bennington was also upset by the negative reviews Linkin Park's last album had gotten Rich Fury/Getty Images To be perfectly clear, no one has directly claimed that these were among the driving factors behind Chester Bennington's death. However, a number of people close to the frontman have opened up about how Chris Cornell's death devastated him. This was particularly evident during a promotional show where Linkin Park dedicated the song "One More Light" to Cornell's memory. "When we were doing a sound check Chester couldn't even make it through the song, he was getting halfway through and getting choked up," recalled Linkin Park's Mike Shinoda in an interview with via Variety. "And even when we did play the whole song, and it was live on TV, or taped for film for TV, he kind of just stopped like towards the end like he missed the last couple lines, just couldn't finish the song," In addition, the negative reviews "One More Light" received following its release were reportedly another reason why the singer was unhappy in the lead-up to his death. Sean Dowdell, who played drums for Bennington's pre-Linkin Park band Grey Daze, told Kaaos TV via Blabbermouth, recalled that his former bandmate was "really bothered" by the subpar reception "One More Light" got from a number of fans and publications. Dowdell remembered how Bennington would take to Twitter and fire back at users who had bad things to say about the album, and how he'd reassure him that the music was "good" and he had nothing to worry about. He reportedly threatened or attempted suicide multiple times, typically while intoxicated Kevin Mazur/Getty Images According to sources familiar with the situation who spoke to TMZ, Chester Bennington allegedly attempted suicide eight months before his death, though he had a "change of heart" and chose not to go through with it. This detail was left off the singer's autopsy report, supposedly because Talinda Bennington's lawyer cited "marital privilege" as the reason why such information should be redacted. The report also mentioned that the Linkin Park frontman was known to have "suicidal ideations after consuming alcohol," and that in 2006, while especially intoxicated, he threatened to take his own life before leaving home with a gun. Bennington, whose substance abuse issues have been well-documented, was reportedly telling friends a month before his death that he had been sober for half a year. However, his autopsy and toxicology results revealed that he had tested "presumptive positive" for MDMA ecstasy on one test, but not on two others. He also had a trace amount of alcohol in his system at the time of his death, and authorities found a bottle of Ambien, an empty bottle of Stella Artois beer, and a partially consumed pint glass of Corona on his dresser. If you or anyone you know is struggling with addiction issues, help is available. Visit the Substance Abuse and Mental Health Services Administration website or contact SAMHSA's National Helpline at 1-800-662-HELP 4357.
. 37 311 363 296 471 377 53 44