SelepasPKI dan orang-orang PKI, berikut anak cucunya dihancurkan oleh Orde Baru, tak terkecuali pula lagu genjer-genjer yang sebenarnya adalah lagu yang menggambarkan potret masyarakat pada zaman pendudukan Jepang. Kedua, ketika peristiwa G 30 S tahun 1965 terjadi, Harian KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) mempelesetkan genjer-genjer
DenganPKI, tokoh-tokohnya, mereka yang disebut korban atau pelaku pembantaian, cendekiawan yang dikirim ke pulau Buru, Nusakambangan, atau yang kelayaban di luar negeri. Lagu Gendjer-gendjer yang tidak boleh diputar padahal liriknya menyadarkan kita akan kelaparan hebat yang pernah melanda Madiun di 1942 hingga mereka terpaksa mengganyang
Lagumars PKI Genjer-Genjer misalnya, menjadi lagu wajib pada setiap upacara politik. Pentas ludruk juga penuh lakon dan adegan untuk menjejalkan paham ateisme. di atas angin tahun 1955-an—sejak Pemilu pertama di mana PKI menjadi kekuatan politik yang besar di parlemen—sampai 1965 sangat mencekam. Politik Hoax PKI. PKI melalui organ
MuhammadArief, pencipta lagu “Genjer-genjer” (dibunuh). M.H. Lukman, Wakil Ketua CC Partai Komunis Indonesia. (dihukum mati 1965) Ir. Sakirman, petinggi Politbiro CC PKI dan kakak kandung dari Siswondo Parman, salah satu korban yang
. 54 288 357 293 120 272 446 401